Diduga Ada Pemotongan Dana Beasiswa PIP di MAN 3 Bungo, Orang Tua Siswa Pertanyakan Transparansi Sekolah

- Redaksi

Senin, 13 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jurnalisbuana.com, Bungo – Sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Bungo mengaku kecewa atas dugaan pemotongan dana Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang diterima oleh anak mereka. Kepada wartawan, para wali murid menyebutkan bahwa dana bantuan yang seharusnya diterima utuh sebesar Rp1.800.000 per siswa, ternyata tidak sepenuhnya diterima oleh para penerima manfaat.

Menurut pengakuan beberapa orang tua, uang yang diterima siswa hanya berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp1 juta. Mereka menilai adanya pemotongan sepihak oleh pihak sekolah tanpa dasar yang jelas.

ADVERTISEMENT

KOPRASI-BUKIT-LIMAU

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami heran kenapa uang beasiswa PIP anak kami dipotong oleh pihak sekolah. Pemotongan itu dilakukan kepada semua siswa penerima beasiswa PIP tahun 2025,” ujar salah satu wali siswa kepada wartawan.

 

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, wali murid tersebut menyebutkan bahwa alasan pihak sekolah melakukan pemotongan adalah untuk membayar SPP siswa selama satu tahun.

“Katanya uang dipotong untuk bayar SPP. Tapi setahu kami, sekolah negeri tidak memberlakukan SPP. Jadi kami bingung dengan alasan itu,” tambahnya.

 

Sementara itu, salah seorang siswa MAN 3 Bungo yang enggan disebutkan namanya juga membenarkan adanya pemotongan dana beasiswa yang diterimanya. Ia menyebut, pemotongan dilakukan dengan alasan pembayaran infaq, SPP, dan biaya foto ijazah.

“Kami bingung pak, kenapa beasiswa PIP kami bisa dipotong pihak sekolah. Tapi apalah daya, kami hanya menerima Rp1 juta,” ungkap siswa tersebut.

 

Siswa itu juga menjelaskan bahwa pengambilan dana beasiswa dilakukan langsung oleh para siswa, namun disaksikan oleh guru dan kepala sekolah di Bank BRI Simpang Somel.

“Kami yang ambil sendiri di bank, tapi didampingi guru dan kepala sekolah,” tambahnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Provinsi Jambi,Desak aparat Penegak Hukum Tangkap dan Periksa Oknum Kades Pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin di Kawasan TNKS
DIDUGA, ANAK DIDIK TK NEGERI PEMBINA I BUNGO WAJIB BAYAR SPP RP85 RIBU PER BULAN.
Warga Resah, Karaoke Phonix Diduga Jadi Tempat Transaksi dan Pesta Narkoba.
Modus Pinjam Buku, Upaya SMKN 2 Siasati Lolos Audit BPK Dugaan Temuan Penyimpangan Pengadaan Buku?

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:18 WIB

Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Provinsi Jambi,Desak aparat Penegak Hukum Tangkap dan Periksa Oknum Kades Pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin di Kawasan TNKS

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:25 WIB

DIDUGA, ANAK DIDIK TK NEGERI PEMBINA I BUNGO WAJIB BAYAR SPP RP85 RIBU PER BULAN.

Selasa, 14 Oktober 2025 - 19:16 WIB

Warga Resah, Karaoke Phonix Diduga Jadi Tempat Transaksi dan Pesta Narkoba.

Kamis, 18 September 2025 - 18:48 WIB

Modus Pinjam Buku, Upaya SMKN 2 Siasati Lolos Audit BPK Dugaan Temuan Penyimpangan Pengadaan Buku?

Berita Terbaru