TEBO – Jurnalisbuana.com
Belum ada 1 x 24 jam Pemerintah Kecamatan Rimbo Ulu sukses menyelenggarakan MTQ ke XXI tingkat Kabupaten Tebo, mencuat tudingan miring ke LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) kecamatan soal pemilihan peserta Kafilah.
Kecamatan Rimbo Ulu dianggap sukses sebagai penyelenggara MTQ XXI oleh banyak pihak yang penutupannya di lakukan pada Senin ,29/09/2025 namun esoknya , Selasa, 30/09/2025, mencuat protes dari salah satu Desa di Rimbo Ulu.
Tudingan keras muncul dari warga Desa Sungai Pandan yang merasa bahwa anak anak dari desanya dianak tirikan padahal menurutnya anak anak Sungai Pandan berprestasi.
” Sedih rasanya anak anak Desa Sungai Pandan di anak tirikan oleh Pemerintah Kecamatan Rimbo Ulu , padahal 2 kali anak anak Sungai Pandan juara umum tingkat Kecamatan, berturut turut”, ujar Bd menuturkan keprihatinannya.
Tudingan itu bahkan mengarah ke hal lebih serius dan sensitif mengarah ke tudingan membedakan soal ras dan suku.
Dengan nada geram, Bd meminta agar Bupati Tebo Agus Rubiyanto mengganti Pengurus LPTQ Rimbo Ulu di copot karena dianggap gagal menjalankan amanah masih memakai ras dan suku.
Kekecewaan tersebut oleh Bd bahkan di unggah ke media sosial fb dan banyak mendapat tanggapan beragam yang menyoroti soal ketidak profesionalan LPTQ Rimbo Ulu.
Akun Hari Anggoro (diduga milik salah satu Kades di Rimbo Ulu) memberi komentar cukup tajam, “Perlu di evaluasi LPTQ Rimbo Ulu agar Kecamatan Rimbo Ulu tetap bergairah kedepan”, ujarnya.
Cuitan akun Hari Anggoro masih bersambung, “berharap ada undangan evaluasi LPTQ Rimbo Ulu untuk segera dibenahi”, lanjutnya.
Komentar bernada geram pun bersahutan di kolom komentar dari warga, LSM dan media, menyoroti kebijakan LPTQ Rimbo Ulu yang dianggap membatasi dan meminggirkan prestasi anak anak Sungai Pandan untuk berkembang.

Camat Rimbo Ulu ketika di konfirmasi persoalan ini melalui wa nampak masih belum membuka wa dan merespon.*(soer)